Rabu, 28 Oktober 2015

Kuliner Semarang: Lunpia Mbak Lien

Semarang adalah kota pelabuhan yang sangat terkenal sejak jaman dahulu kala. Begitu tersohornya hingga banyak orang-orang dari negara manca berdatangan bahkan menetap di sini. Orang-orang manca ini akhirnya tidak hanya berdagang dari Arab, Eropa maupun Tiongkok namun juga membawa serta budayanya ke Semarang. Jika sudah sampai pada budaya, tentu tidak bisa lepas dari kuliner.

Kuliner yang akan aku ulas kali ini adalah lunpia. Lunpia atau lumpia adalah salah satu menu khas Tiongkok yang sudah mendunia. Begitu pula di Semarang. Di sini, kudapan yang berisi rebung ini menjadi favorit bahkan jadi jajanan khas yang diburu para pelancong. 

icon kuliner Kota Semarang

Kamis, 01 Oktober 2015

Pasar Sentiling: Pesona Semarang Tempo Doeloe

Beberapa waktu yang lalu, aku dihubungi oleh salah seorang mbakyuku, namanya mbak Tyas. Beliau memberitahu bahwa ada salah seorang alumnus kampus kami yang akan datang ke Semarang. Sudah kebiasaan kami, jika tahu ada anggota Kagama yang datang ke Semarang akan disambut dengan ngumpul bareng alias kopdar. 

Kopdar kali ini ada yang berbeda. Tidak hanya alumni UGM yang hadir, namun ada beberapa orang spesial lain yang juga turut hadir. Salah satunya adalah Pak Peter. Beliau adalah salah seorang tokoh penggerak kegiatan-kegiatan seni dan pemerhati sejarah di Jawa Tengah. Pak Peter banyak bercerita tentang sejarah Semarang yang berujung pada kisah di mana Semarang ini dulunya adalah sebuah kota pelabuhan yang begitu maju dan tersohor hingga mancanegara. Bahkan, di Semarang ini pernah terselenggara sebuah hajatan besar, sebuah pameran internasional yang dihadiri 600.000 orang di tahun 1914. Begitu besarnya hingga disebut-sebut sebagai pameran terbesar di Asia kala itu. Areanya mencapai lebih dari 20 hektar. Pameran itu bernama Koloniale Tentoonstelling de Semarang atau lidah orang kita bilang Pasar Sentiling, yang diambil dari penyederhanaan kata tentoonstelling (pameran).

Makan siang di Restoran Oen bersama para senior penggiat seni dan budaya.