Minggu, 08 November 2015

Kuliner Magelang: Hideout Cafe

Kalau biasanya aku mengulas tempat makan yang berbau-bau kelokalan bin rakyat jelata, kali ini aku akan mengulas sesuatu yang lebih kekinian sekaligus kebarat-baratan. Tumbenan ya? Biasanya aja ke kaki lima. Iya lah.. Namanya juga ditraktir hohoho.. *proud to be gak modal*

Berawal dari janji kencan bersama Wina, klien yang malah jadi kaya adek sendiri *mesakke tenan nduwe mbakyu koyo aku XD* , akhirnya berujung dengan menghabiskan hari Jumat petang di sebuah cafe baru yang sedang nge-hits di Magelang. Hideout Cafe, berlokasi di Mertoyudan tepatnya sebrang SPBU Armada. Tempatnya agak menjorok ke dalam. Kalau dari arah Jogja, begitu liat SPBU Armada langsung kurangi kecepatan dan ambil ruas kiri. Nanti ada plangnya dan kalau kita nyalakan lampu sein ke kiri, ada petugas parkir yang sigap membantu. 

Tempatnya lebih luas dari yang aku sangka. Begitu masuk, ada dua counter di kanan dan kiri. Yang sebelah kanan adalah kasir dan area untuk meracik minuman. Sedangkan yang kiri adalah counter yang memajang berbagai cake. Tempat duduk di ruangan ini ada dua macam, sofa di tengah ruangan dan kursi tiffany di bagian pinggir. Seorang pramusaji menghampiriku dan menanyakan ingin tempat duduk untuk berapa orang. Aku bertanya apakah ada ruangan lain. Ternyata di bagian belakang masih ada area lain. Aku kemudian menuju pintu belakang. Ternyata di bagian belakang adalah area outdoor. Ada lorong taman dengan lampu-lampu led yang bergelantungan dan berujung pada sebuah pendopo. Di pendopo ini ada kursi-kursi kayu besar *aku selalu suka perabotan yang terbuat dari kayu-kayu besar* namun sebenarnya agak tidak cocok dengan tema di ruang depan. Akhirnya aku kembali ke ruang depan karena tujuan kami selain makan cake adalah mau foto-foto cyantiks dan di belakang tidak terlalu terang. 

Tidak lama kemudian Wina datang. Setelah haha hihi dan cipika cipiki, kami menuju counter kue-kue cantik dan sibuk memilih kue mana yang akan kami makan. Aku tanpa ragu dan tanpa berpikir panjang langsung saja menunjuk Mr.Green Tea hohoho... Green tea cake dengan warna hijau yang ngawe-ngawe. Wina yang hobi coklat memilih opera cake, menu andalan di sini. Untuk minumnya, aku pesan camomile tea dari Twinings dan Wina pesan WW alias white water atau air putih yang warnanya tidak putih. Oiya, kami juga pesan potato wedges sebagai tambahan. 

Pamer kue masing-masing, habis itu saling cuil dan saling icip
Suasana di sana cukup menyenangkan. Interior dengan gaya shabby chic pada area indoor dan gaya jawa pada area outdoor. Nuansa dominan putih mengesankan ruangan jadi bersih, lega, namun juga cantik dan klasik. Selama kami di sana, ada 2-3 rombongan kecil lain dan kami semua menikmati hidangan dengan tenang. Tidak gaduh. Cocok untuk menikmati cake sambil berbincang ringan maupun sekedar mencari ketenangan untuk minum kopi sembari membaca buku. 

Harga menunya seperti kebanyakan cafe, 8ribu untuk segelas Twinings Tea dan 10-20ribuan untuk sepotong kue. Untuk rasa, cake matcha yang kumakan enaak.. Lembut dan matchanya berasa banget. Operanya Wina juga coklatnya manteb dengan glazing kenyal-kenyal. Potato wedgesnya enak dan saus sambalnya pake Dua Belibis *favoritku!* . Minumnya biasa saja, tidak ada yang spesial dari Twinings Tea. Di mana-mana rasanya ya sama hehehe..

Kunjungan kami akhiri dengan foto berdua di salah satu sudut yang sepertinya memang disediakan bagi orang-orang demam eksis macem kami. Bahkan pramusajinya dengan sigap menawarkan diri untuk motretin kami berdua hahaha.. Jadi pengen punya malu deh.. :p

Product:  7.5 kuenya enaakk.. Aku berpikir untuk pesan satu loyang untuk ulang tahunku kelak.
Price: 6 biasa saja. Tidak murah tapi juga tidak terlalu mahal.
Place: 7 mudah dicari, punya lahan parkir untuk 3 mobil. 

Ke sini lagi? Yep! Selama ini belum nemu cake lucu yang henyak di Magelang selain di sini. 

Ngeksis di salah satu sudut ruang yang photo-able

Senin, 02 November 2015

Wedding Venue di Magelang: Gedung Bakorwil / Ex-Karesidenan Kedu

Gedung utama dilihat dari gazebo

Perasaan sejak di Semarang jadi males-malesan nulis tentang wedding hehe.. Malah jadi rajin nulis kulineran mulu. Padahal kalau dilihat-lihat pengunjung blog-ku kebanyakan nyari info persiapan pernikahan. Yaah.. harap maklum lah kalau pemilik blognya tukang jajan, jadi yang diinget-inget soal makan terus.

Baiklah, kali ini saya akan insyaf dan kembali ke hakikat dibuatnya blog ini hohoho.. Topik tulisan kali ini adalah salah satu wedding venue alias gedung resepsi yang biasa disewa untuk pesta pernikahan, yaitu Gedung Bakorwil atau biasa dikenal dengan nama Gedung Ex-Karesidenan Kedu. Lokasinya berada di dekat Perdana. Ah, ga usah dijelasin lah ya.. Yang browse sampe sini palingan juga orang Magelang. Dan orang Magelang pasti tau juga lokasinya. Kalaupun ga tau, coba nanya Bapak-Ibunya deh. Kalau masih ga tau juga, tanya Google Map hihihi... 

Kuliner Semarang: Es Puter Conglik

Es Puter Coklat dan Alpukat dengan topping Roti Tawar Pandan
Sudah beberapa minggu belakangan ini Semarang istimewa sekali panasnya. Ngga siang, ngga malam gerahnya luar biasa. Rasa-rasanya air putih biasa tidak cukup menghilangkan hawa panas dari badan. Sejak itu pula lah aku dan Mojo punya kebiasaan baru yaitu minum jus buah dingin di malam hari. Kedai jus favorit kami sudah pernah aku ulas di sini. Nah, kali ini aku akan mengulas yang adem-adem juga, yaitu: Es Puter.